Jumat, 09 Mei 2008

Makalah Pengendalian Diri Dalam Keluarga

PENGENDALIAN DIRI DALAM KELUARGA


Nama saya ANNA AMSIYAH NASUTION, saya anak 2 dari 4 bersaudara. Saya mempunyai satu kakak dan dua orang adik laki – laki. Sebelum say menceritakan tentang sifat kami masing – masing terlebih dahulu saya akan memperkenalkan nama – nama keluarga saya:

1. bapak saya : H. AMIRUDDIN NASUTION

2. ibu saya : Hj. SABARIAH PULUNGAN

Kami mempunyai 4 bersaudara dan namanya antara lain ialah :

1. KHOLIDAH NURIAH NASUTION

2. ANNA AMSIYAH NASUTION

3. KURNIA PUTRA HAMSAH NASUTION

4. ASDILLAH ANGGI ANSAH NASUTION

Dari nama – nama tersebut di atas mulai dari orang tua saya sampai adik – adik saya semua nya mempunyai sifat (tingkah laku) dan tabiat yang berbeda – beda

Dalam hal ini sya akan menceritakan semua tentang tingkah laku kami masing – masing.

1. Bapak

Bapak merupakan kepala keluarga bagi kami dia merupakan pemimpin yang menurut kami sangat dan sangat perhatian kepada keluarga kami ini, dalam mendidik kami menurut saya dia sangat sabar karena walaupun kami berbuat yang kurang baik tapi orang tua kami menghadapinya dengan penuh kesabaran. Dari dulu memang orang tua kami tidak pernah menyerah menyekolahkan kami, bapak tidak mau sekolah kami putus hanya sampai sekolah yang lebih rendah dari mereka bapak saya mau kami sekolah harus jauh lebih tinggi dari mereka walaupun dengan cara apapun pasti dilakukan. Memang sewaktu sekolah dulu bapak saya agak bandel sedikit sampai – sampai dulu sekolahnya mau putus tapi karena kesemangatan yang penuh bapak terus berjuang karena waupun dia bandel itu hanya karena teman – temannya, dalam mendidik kami orang tua saya esring menceritakan kepada kami tentang masa lalunya yang dikatakan kurang dari cukup, karena kesabaranlah yang terus mendorong orang tua saya makanya bapak tidak mau menyerah baginya kata – kata “pantang menyerah” sangat berharga. Tapi walaupun bapak orangnya sabar kadang kala dia juga pernah marah karena bapak juga merupakan orang tua yang keras mendidik anak –anaknya, apabila kami tidak mau diajari denga kata – kata lembut. Tetapi menurut saya orang tua saya itu tidak keras karena walaupun dia keras mungkin itulah yang terbaik bagi kami dan menurut saya orang tua saya sangat luar biasa dalam mendidik keluarga kami. Dengan didikannya disekolah yang bagus bapak saya mendidik kami juga seperti itu. Dan sekarang alhamulillah bapak berhasil itu semua karena keinginannya yang mendalam.

Sekarang orang tua saya menjabart sebagai kepala desa di Rantau Pajang, karena kepercayaan dari masyarakat sampai sekarang bapak saya masih tetap menjabat sebagai kepala desa. Karena dari dulu bapak sebagai kepala desa orang lain ada merrasa iri dan itu semua dihadapi bapak dengan sabar dan bapak berusaha untuk melakukan yang terbaik, memang menurut bapak pekerjaan ini sangat berat dalam berkeluarga bapak saya tidak membedakan antara satu dengan yang lain. Tapi bapak sangat akrab dengan kami semua. Bapak sering selalu memberikan nasehat-naseehat yang sangat mendorong kami kepada kebaikan, bapak selalu menasehati kami apabila berbuat yang menurut bapak kurang baik bapak selalu menasehati kami dengan lemah lembut karena menurut dia apabila diajari dengan kekerasan seseorang itu tidak akan berubah malah akan benci kepada kita. Bapak saya pemimpin dalam keluarga yang bertanggung jawab. Seorang pemimpin itu harus melakukan yang terbaik, apabila seorang pemimpin tidak dapat mengatasi anggotanya maka itu semua akan hancur. Dan prinsip inilah yang diambil oleh bapak saya dia tidak mau keluarga kami hancur dia selalu melakukan yang terbaik bago kelaurga kami ini. Dan apabila ada masala dalam keluarga kami, kami pasti atasi dengan bersama-sama.

2. Ibu

Ibu saya merupakan ibu rumah tangga yang baik walaupun sedikit cerewet menurut saya ibu merupakan kepala keluarga yang ke II dalam ke keluarga kami dengan kata lain ibu adalah wakil daari kepala keluarga kami. Kami selalu mengatakan kalau ibu orangnya cerewet padahal itu hanya kata-katanya yang agak kasar sebenarnya dalam hati ibu masih tetap ada kelemah lembutan. Memang pendidikan ibu lebih sedikit daripada bapak tapi walaupun ibu hannya tamatan SD ibu masih tetap seperti orang yang berpendidikan tinggi karena penampilan ibu selalu di jaga. Dan karena kelebihan ibu yang Alhamdulillah banyak orang lain masih tetap segan kepada ibu saya. Memang dulu ibu saya masih tetap ingin melanjutkan sekolahnya tapi karena takdir itu semua tidak terjadi dulu sewaktu ingin tamat SD ibu saya berangan-angan ingin melanjutkan sekolah tapi waktu itu ayah dari ibu saya meninggal. Jadi ibu saya tidak begitu semangat lagi dan karena itulah ibu saya tidak melanjutkan sekolahnya dalam keluarga mereka ibu saya adalah satu-satunnya anak perempuan dan waktu itu nenek saya tidak membolehkan ibu melanjutkan sekolah karena takut terjadi apa-apa karena dulu di kampung kami tidak ada sekolah. Makanya keinginan ibu saya untuk sekolah semakin tipis. Oleh karena itu ibu saya tetap berusaha agar anak-anaknya semua maju tidak seperti dia. Ibu saya merupakan orang tua yang luar biasa dan juga bapak, mereka mendidik kami dengan keikhlasan dan kesabaran yang mendalam. Ibu juga merupakan tempat curhat kami karena ibulah yang lebih mengerti kepada kami dalam mendidik kami ibu juga tidak mau melakukannya dengan kekerasan. Memang ibu kami sedikti cerewet apabila kami berbuat dengan tidak baik. Ibu kami tidak pernah membolehkan kami pergi dengan teman-teman yang tidak tau asal usulnya. Kami sangat bangga kepada ibu, ibu selalu mengajari kami dengan baik, dulu ibu kawin masih muda karena itu ibu selalu berusaha mengajari kami agar tidak mengikuti jejaknya yang kawin muda, ibu saya sangat menyesal tapi apa boleh buat itu semua sudah terjadi. Ibu saya sering bilang kalau seseorang itu mua diajak laki – laki kemana mana semua itu patokannya hanya perempuan, makanya jangan terlalu cepat mau diajak laki – laki karena lambat laun nantinya kita juga yang akan menyesal dan mash tetap menyesal karena kawin terlalu cepat. Walaupun begitu ibu saya orangnya periang aku sangat bangga melihat kedua orang tuaku yang sangat bertanggung jawab. Dan ibu saya mkempunyai kelebiha n yaitu : mengaji dam bisa bernyanyi, dulu ibu saya sering menang dalam lomba pengajian di sekolah maupun di dalam kampung itu sendiri dan saya sering dibawa ke sana–sini untuk bertanding karena kemauannya untuk melanjutkan kepandaiannya ibu saya tetap berusaha agar bakatnya itu tetap berlanjut dan Alhamdulillah sampai sekarang bakatnya itu diturunkan kepada kami walaupun kami tidak sepandai ibu. Ibu merupakan wanita yang paling baik yang pernah aku temui yang telah merawatku mulai dari bayi sampai sekarang. Sebagai seorang istri dari suami ibu juga melakukan yang terbaik, waktu masih sekolah ibu selalu mendapat nilai yang terbaik oleh karena itu ibu selalu kecewa karena sekolahnya hanya sampai di SD saja. Tapi kami sangat dan sangat bangga karena walaupun ibu sekolah hanya sampai SD saja ia mengajari kami agar kami tidak seperti sekolah ibu yang putus sampai SD saja. Orang tua saya sangat sabar menghadapi kami padahal kelakuan kami yang selalu bikin onar dan menyebalkan kami selalu membuat keributan di keluarga kami tetapi orang tua saya tidak pernah menindak kami dengan kekerasan. Kami sangat bahagia dalam keluarga ini, karna kami mempunyai orang tua yang menurut kami sangat baik dalam keluarga ini

3. Kakak saya Kholidah Nuriah Nasution

Kakak saya ini sangat bandel dulu dia sering pindah – pindah sekolah karena menurut dia sekolah yang tempatinya itukurang baik padahal semua sekolah itu baik semua yang sebenarnya yang menentukan adalah kita sendiri. Dulu dia pernah disekolahkan Pesantren Purba orang tuaku menyekolahkan dia ke sana agar berubah “eh” bukannya berubah malah tambah bandel karena dia nggak tahan sekolah di sana dia sering keluar asrama karena keseringan nggak masuk sekolah orang tuaku juga sering dipanggil kesana, karena sering kedapatan orang tuaku sangat kecewa karena perbuatannya yang kurang baik, tapi orang tua saya terus berusaha agar dia menjadi anak yang baik dan rajin. Berbagai cara dilakukan dan orang tua saya (bapak saya), bertanya kepada dia bagaimana agar kamu bisa seperti anak – anak yang lain tetap bersekolah dan kakak saya menjawab ; saya akan berubah kalau saya pindah dari sekolah ini.

Lalu kakak saya pindah dari sekolah itu ke sekolah yang lain dan Alhamdulillah dia berubah dia bersekolah di sana sampai tamat karena janjinya kepada orang tua saya makanya dia tidak mau pindah lagi, tapi kebandelannya tidak berubah dai masih sering tidak masuk sekolah karena malas dan orang tua saya terus memberikan motivasi kepada dia agar sekolahnya itu tetap berlanjut

Dia bandel bukan hanya di sekolah tapi di rumah juga dia sering dimarahi orang tua saya dan kepada orang lain dia sering berkata yang kurang baik karena dia tidak senang melihat orang itu, dia jahat bukan hanya kepada anak – anak lain tetapi juga kepada orang – orang tua dia melawan. Orang tua saya sering sedih melihat kakak saya ini karena orang lain sering mengadu bahwa dai anak yang kurang berpendidikan dan orang lain sering menyalahkan orang tua saya padahal itu bukan kesalahan orang tua saya, di sekolahpun tetap begitu dia selalu mendapat nilai yang kurang baik oleh karena itu dia selalu cemburu kepada adik - adiknya karena menurut dia kami semua anak kesayangan dan dia anak yang tidak pernah diperhatikan padahal sebenarnya itu tidak benar karena orang tua kami berbuat adil tidak membeda – bedakan antara yang satu dengan yang lainnya tapi perasaan kakak saya itusangat buruk dia berprasangka kalau dia merupakan anak yang kurang diperhatikan. Memang dia seperti anak yang sangat jahat tapi mungkin itu semua hanya tatapan dari muka dia saja mungkin sebenarnya dia baik orang lain juga sering menyebut dia dengan sebutan mak lampir

Orang tua saya sudah putus asa melihat kakak saya ini mereka sudah melihat bagaimana kakak saya ini sebenarnya mereka merasa tidak ada harapan lagi harapan agar dia berhasil, mereka selalu berdoa agar setelah sekolah di MA lama – kelamaan dia sdikit berubah dia tidak mau lagi bolos sekolah dan semakin lama ternyata dia bisa berubahmungkin dia memikirkan cita – citanya selama ini memang dia mempunyai sifat mirip laki – laki tapi sekarang sudah berubah dan sewaktu dilihat nilainya dibanding dengan yang dulu sekarang sudah mulai membaik dan ternyata pemikiran orang tua saya sudah berubah dulu mereka berpikir sudah tidak ada lagi harapan untuk cita – citanya tercapai ternyata pemikiran mereka itu salah dan masih ada harapan lagi

Dulu dia ingin menjadi polwan tapi karena ukuran badannya yang kurang tinggi orang tua saya berpendapat dan menyuruh dia agar tidak memilih jadi polwan karena orang tua saya takut kalau nantinya dia kecewa dan akan menjadi pengangguran. Orang tua saya berpendapat agar dia memih kedokteran tapi dia tidak mau dan Orang tua saya memberikan kesempatan untuk dia dan dia memilih untuk ke bidan. Alhamdulillah ternyata sekarang dia berhasil masuk ke bidan negeri yang ada di medan dari dulu kami tidak pernah mengira kalau dia bisa masuk ke sekolah jurusan kebidanan memang kalau Tuhan menghendaki apa yang tidak mungkin dan sekarang melihat dia kami sekeluarga sangat senang. Sekarang dia sudah tamat dari sana dan sekarang dia bekerja yang sekarang ditempatkan di Panyabungan, ternyata karena kesemangatan dan dorongan dari orang tua dan disertai dengan doa kami semua. Kakak saya ini sekarang sudah bertambah gelar yaitu; KHOLIDAH NURIAH NASUTION Am Keb yang bertambah dari gelarnya adalah AmKeb, yang bertambah dari gelarnya adalah AmKeb yaitu Ahli Media Kebidanan. Sekarang sifatnya itu sudah berubah kami juga sering melihat sikapnya sekarang yang baik. Mungkin apabila tidak ada dorongan dan do’a dari kami semua kakak saya ini tidak akan bisa seperti ini tapi ini juga tidak lain hanyalah kemauan dia sendiri. Karena apabila ada kemauan tidak mungkin tidak bisa pasti bisa. Sekarang dia sudah mampu membekali hidupnya dari uang dia sendiri tanpa diminta-minta kepada orang tua kami. Sekarang dia juga sering memberikan saya uang dan kebutuhannya sendiri itu semua termasuk uangnya sendiri. Semoga sampai kapanpun namanya itu masih tetap bagus dipandang oleh orang. Ternyata bagaimana pun bandelnya dia, dia masih tetap bisa meraih cita-citanya yang kedua karna cita-citanya yang pertama adalah jadi Polwan dan dia langsung pilih ke cita-citanya yang kedua yaitu jadi bidan.

4. Anna Amsiyah Nst

Saya anak ke-2, memang benar kata-kata orang anak kedua pasti mempunyai sifat yang kurang baik yaitu cerewet banyak orang bilang kalau ini cerewet. Padahal ternyata hatinya sangat lembut. Karna walaupun menurut orang saya cerewet tapi menurut saya itu hanya kesalahpahaman saja mereka tidak mengetahui sifat saya yang sebenarnya, memang saya cepat marah tapi apabila saya marah saya tidak bisa lama-lamamarahnya dan pasti terus marahnya itu sembuh teman-teman saya sering bilang kalau aku ini anak yang cerewet yang tidak tanggung-tanggung.

Dari dulu saya sudah meninggalkan orangtua saya karna ingin sekolah di rantau orang mulai dari SD saya sudah berpisah dengan orangtua saya tapi itu bukan kesalahan orang tua saya. Karna saya ingin sekolah kesini untuk kemauan saya sendiri. Sewaktu SD saya mempunyai tabiat yang kurang baik yaitu saya sering malas belajar tapi saya menyadari bahwa malas juga tidak ada gunanya sehingga saya pac agar nilai saya bagus memang sewaktu saya baru sekolah disini nilai saya tidak ada yang bagus dan saya sering tidak melihatkan Rapor saya kepada orang tua karna nilai yang tidak baik. Karna saya malu dengan nilai saya itu saya tetap ingin agar nilai itu berubah menjadi nilai yang bagus tapi waktu saya baru sekolah disini yaitu SD sama sekali saya tidak pernah dapat 10 besar, teman-teman saya sering mencaci saya. karna orang kampung yang datang ke kota tapi saya ingat orang tua saya yang selalu sabar makanya saya menghadapi semua itu dengan sabar walaupun mereka jahat tapi saya menghadapi semua itu dengan sabar walaupun mereka jahat tapi saya tidak ambil pusing dan yang paling saya sebalkan mereka sering mukul-mukul kepala saya padahal kepala saya ini bukan mereka yang fitrahi.

Karna keinginan saya yang menjadi seorang juara, waktu tsanawiyah saya mendapat juara saya berusaha tetap mempertahankan juara saya itu tapi waktu kelas dua saya tidak bisa mempertahankan juara saya itu saya hanya mendapatkan ranking 5. Memang dulu orang sangat memberi saya cacian mungkin itu semua mereka lakukan karna saya terlalu kecil buat mereka. Memang mulai SD saya termasuk yang paling kecil di kelas kami itu.

Waktu tsanawiyah saya mendapatkan teman yang baik daripada SD, mungkin teman saya tsanawiyah itu sudah pada dewasa dan tidak mau lagi berbuat semena-mena terhadap orang yang paling kecil. Saya sering cemburu kepada saya karna menurut dia saya merupakan anak kesayangan padahal sebenarnya tidak, waktu dulu kami sering berkelahi dengan kakak saya tapi karna sekolahnya yang lebih tinggi dari pada saya sekarang dia sudah mau mengalah walaupun dengan kata-kata yang kasar.

Dalam keluarga kami saya sering melakukan perbuatan yang kurang baik misalnya : saya sering mengambil uang orang tua saya tapi walaupun saya ambil saya pasti langsung mengasih tahunya walaupun tidak semua misalnya saya ambil 10 ribu yang saya bilang kepada orang tua saya 5 ribu. Saya juga sering bilang kepada orang tua saya kalau uang saya habis dulu saya tidak pernah meminta-minta uang kepada orang tua saya yang banyak tapi lama kelamaan sikap yang kurang baik datang.

Suatu hari saya pernah melihat uang orang tua saya kira-kira uangnya sebanyak 100.000 dan saya langsung mengambil uang tersebut, eh ternyata semua tubuh saya gemetar saya was-was akan ketahuan ternyata memang tidak ketahuan tapi saya langsung mengasih tahunya dengan penuh ketakutan, yang saya herankan ternyata orang tua saya tidak marah malah senang, orang tua saya senang karena saya sudah berusaha jujur dan sampai sekarang Alhamdulillah saya tidak berani lagi mengambil uang orang tua saya karena takut rasa was-wasan datang.

Dulu saya sering pindah-pindah kost karena merasa tidak enak kost di tempat yang lalu karena waktu saya ke kos ditempat dulu saya sering sakit-sakitan makanya saya dipindahkan dan setelah dipindahkan saya masih tetap tidak puas dengan kos yang baru itu tapi saya dapat bertahan selama 3 tahun disana kemudian karena kejauhan ke sekolah saya yang sekarang, saya sering terlambat datang ke sekolah dan saya pindah kost lagi.

Hari-hari telah berlalu kebandelan pun meraja lela, karena usia mulai lanjut saya semakin bandel. Saya tetap berusaha agar sifat saya ini bisa berubah karena saya mengetahui bahwa walaupun bagaimana sifat seseorang itu pasti masih banyak cara untuk memperbaiki diri.

Saya juga mempunyai sifat seperti ni karena meniru teman-teman tapi menurut saya siapa saja yang mempunyai sifat yang kurang baik. Memang banyak orang mempunyai sifat itu karena teman-temannya.

Saya akan berusaha untuk dapat mengikuti jejak kakak saya dan mudah-mudahan sekolah saya dapat lebih tinggi daripada dia. Saya berusaha akan lebih baik dari pada kakak saya itu dan saya berusaha lebih baik dari pada orang tua saya saya karena orang tua saya sering bilang. Sekolah kami harus lebih tinggi dari mereka dan Insya Allah akan menjadi dokter dan menjadi seorang psikologi dapat tercapai semoga dari salah satu cita-cita saya tersebut dapat diraih. Amin!!!!!

5. Kurnia Putra Hamsah Nst

Adek saya yang ini mempunyai sifat yang baik diantara kami semua. Adek saya ini diberi nama Kurnia Putra Hamsah karena orang tua saya sering berdo’a agar dikarunia I seorang putra ternyata Alhamdulillah do’a orang tua kami itu dikabulkan oleh Allah, makanya namanya diberi seperti itu. Dia merupakan akan ke 3 dan 4 bersaudara dia juga merupakan anak pertama laki-laki di dalam keluarga kami. Saat itu orang tua saya sangat senang kepada dia karena sifatnya yang selalu mau menurut kepada orang tua saya, dia juga sangat manja kepada orang tua saya, tapi walaupun dia terus manja orang tua saya tetap senang kepada dia. Mungkin mereka sayang kepada dia karma dia mau disuruh orang tua saya apapun dia termasuk anak yang rajin, sekarang dia sudah duduk di kelas III SD, mulai dari pertama dia masuk SD dia belum pernah tidak mendapatkan Juara dia pasti terus mendapatkan Juara dia terus Juara I Cuma satu kali dia tidak Juara I itupun disebabkan karna waktu dia sering tidak masuk sekolah karena sakit.

Kami sering cemburu sama dia karna menurut kami dia memang anak kesayangan, dan saya juga sering bilang sama orang tua saya kenapa bapak dan ibu hanya cinta kepada dia tapi orang tua saya hanya bilang kami tidak membeda-bedakan kalian. Dia memang anak yang rajin tapi saya tidak tahu kenapa kadang dia sering membangkang kepada kami karna menurut dia, dia memang benar-benar disayangi kedua orang tuaku makanya dia berpikir apabila kami berkelahi pasti dia yang dipilih, makanya kami sangat menyesalkan sifatnya yang seperti itu. Karena walaupun dia baik dia hanya baik kepada orang tua saya saja. Sekarang dia tinggal di rumah kami di kampong sekarang yang tinggal dengan orang tua saya hanya adekku yang kedua, aku memang sangat sayang kepada adek-adekku tapi saya juga merupakan orang yang keras dalam menasehati adek-adek saya, adek saya ini merupakan adek yang baik tapi bandel, dikatakan bandel karna apapun yang kami suruh dia pasti tidak mau karna mungkin dia sangat benci kepada kakak-kakaknya karna kami selalu memarah-marahinya, dia sering nangis kami buat karna ikami pernah kedapatan dia merokok padahal dia masih kelas II SD kami langsung mengatakannya kepada orang tua saya eh malah dia tidak kena marah malah dinasehati dengan halus. Kami juga sering dibilang orang tua sebagai kakak yang kurang baik kepada adek-adek kami padahal sebenarnya kami tidak seperti itu. Kami hanya ingin supaya adek kami ini tidak mengulangi kelakuannya yang merokok itu memang kami salah dalam memberikan nasehat kepada dia karena kami langsung memukul-mukul dia

6. Asdillah Anggi Ansah

Adek saya yang ini merupakan anak yang terakhir dalam keluarga kami, di dalam keluarga kami ini kami merupakan keluarga yang lengkap karna sudah mempunyai dua perempuan dan 2 laki-laki dan inilah adek saya yang paling kecil juga merupakan anak yang baik. Dia diberikan orang tua saya dengan nama ini karena dia merupakan anak yang paling kecil kami memanggil dia dengan panggilan anggi dari nama ini ada yang mirip dengan perempuan karna dulu dia sangat putih makanya dia diberi nama itu. Memang nama kami semuanya mempunyai cerita yang bermacam-macam di dalam keluarga kami adek ku yang terakhir inilah yang paling lucu, bandel mungkin dia tahu bahwa dia adalah anak yang paling kecil, anak yang paling manja. Kami juga selalu memanjakan dia dan selalu membawanya bermain apa yang dia sukai kami selalu memberikannya main-mainan yang dia sukai. Ayah dan ibu tidak membandingkan mana yang kecil dan mana yang besar mereka selalu membuat kami bahagia. Adekku yang satu ini selalu bermain-main saja dan yang dia tahu selalu bermain. Sewaktu dulu giginya bagus dan karena jajannya tidak beraturan dan dia malas menggosok gigi sekarang giginya menjadi rusak dan sampai sekarang dia tidak bisa mengubah jajan yang tidak beraturan tersebut. Dia juga sering membuat keributan dan dia pernah juga memukul anak tetangga kami dan akhirnya ibu dari anak tersebut daang ke rumah kami untuk menanyakan apa yang terjadi dengan anaknya setelah yah dan ibuku menyelesaikan masalah tersebut dan meminta maaf kepada ibu anak tersebut.

Dan dia pernah juga membuat kerusakan di rumah kami dia menghancurkan piring, gelas dan meja kursi dibalikkannya ayah dan ibu memarahinya kemudian dia menangis dan tidak lama kemudian orang tua ku membujuknya dan adikku lebih sayang kepada ayah dibandingkan kepada ibu, kemudian dia selalu ikut dengan ayah kemanapun ayah pergi, selagi ayah bisa membawanya dia akan ikut kemana pun, berapa lama pun ayah meninggalkan rumah kami pasti dia tidak ketinggalan berapa haripun waktunya. Dulu kami sempat menanyakan kepada dia kami Tanya kamu lebih senang mana ibu atau ayah? Dan dia menjawab aku lebih sayang kepada ayah. Karna ayah selalu memberikan apa yang aku minta katanya.

Cara-cara orang tua dalam mendidik kami di keluarga

  1. Orangtua kami sangat tegas dalam mendidik kami
  2. Barang siapa saja yang salah dalam keluarga kami pasti dinasehati
  3. Orangtua kami masih tetap memberi waktu untuk bergaul dengan orang lain selagi pergaulan itu masih tetap baik tanpa menyalahi norma-norma.
  4. Orangtua kami tidak membeda-bedakan antara kami dalam keluarga itu
  5. Orangtua sering bilang kalau kakak-kakaknya harus mengajari adek-adeknya.
  6. Orangtua selalu menyuruh mengerjakan perintah Allah seperti sholat, mengaji dan lain-lain
  7. Harus bisa sekolah jauh lebih tinggi daripada mereka
  8. kata-kata libur tidak ada dalam belajar.
  9. selalu memberikan pengarahan yang menurut mereka baik
  10. dalam mendidik kami tidak terlalu keras dan tidak berlalu lembek.

Mungkin hanya ini yang dapat saya ceritakan dalam keluarga kami ini, semoga waktu kedepannya kami dapat mengendalikan diri baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Amin!!!

Dan semoga selalu perbuatan-perbuatan menyimpang yang kami perbuat dapat kami rubah.

Tidak ada komentar: