Senin, 06 April 2009

BAB I

DEMAM BERDARAH (DBD)

A. Latar Belakang

Munculnya nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus mengakibatkan terjadinya DBD di Negara Indonesia. Perkembangan nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus ini semakin meresahkan warga, khususnya yang tinggal di dataran rendah. Perkembangan nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus di desa saya semakin marak, karena di desa saya terjadi musim hujan dan banyak selokan yang tersumbat, demam berdarah dengue sangat berbahaya dan juga dapat menular, sampai sekarang obatnya belum ditemukan. Makalah ini akan membahas Demam Berdarah Dengue yang disebabkan nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus, karena kita harus menjaga lingkungan kita dan serangan nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus dengan cara 3M yaitu : menguras, mengubur, membakar dan dengan mengoleskan anti nyamuk cream ke seluruh tubuh.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah penyebab terjadinya penyakit DBD?

b. Apakah akibat dari penyakit DBD?

c. Bagaimana solusi tepat untuk mengatasi DBD/

C. Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mendeskripsikan tentang penyebab/ akibat dari tempat kotor pemecahan terhadap nyamuk Aedesaigefti dan Albo pictus yang mengancam desa saya.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Penyebab terjadinya penyakit Demam Berdarah
    1. Nyamuk Aedesaigefti dan Nyamuk Aedeis albo pictus

Pada hidup nyamuk ini adalah jentik, pupa dan nyamuk sebenarnya nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air setelah waktu 7 – 10 hari jentik-jentik berubah menjadi pupa. Umur nyamuk betina dapat mencapai 2 sampai 3 bulan.

  1. Tempat-Tempat Perkembangbiakkan Nyamuk pada Aedesaigefti dan Albo Pictus

Nyamuk ini berkembang biak di tempat penampungan air (TPA), dan barang-barang tempat air tergenang, misalnya :

1. Bak air

2. Pot bunga

3. Kaleng

4. Lekukan lantai

  1. Akibat Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

v Demam tinggi yang mendadak 2 – 7 hari/ 38 – 40 0C

v Demam tersebut turun secara drastis dengan pendarahan pada penderita

v Adanya bentuk pendarahan di kelopak mata bagian dalam (konjung tika) mimisan (epistaxis), buang air besar dengan kotoran (piaces) berupa pencampuran darah (meluna) dan lain-lain

v Terjadinya pembesaran hati (hepatomegali)

v Tekanan darah menurun sehingga mengakibatkan syok

v Pada pemeriksa uji terhiquet, tempat adanya jentik (puspura) pendarahan

v Mengalami pendarahan pada hidung (mimisan) atau gusi

v Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/ sakit pada persendian

v Munculnya bintik-bintik merah pada kuku

  1. Cara Mengatasi Aedesaigefti Dan Albo Pictus

Ø Membersihkan dan memberantas tempat-tempat perkembangan nyamuk DBD

Ø Menebarkan bubuk larwasida/ abate/ aetasid

Ø Pemeliharaan ikan pemakan jentik-jentik nyamuk (ikan adu/ ikan cupang) pada tempat air kolam dan lantai.

Ø Pengasapan/ fogging dengan menggunakan malathion dan pantheon.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masyarakat mudah terkena penyakit demam berdarah, penyebab terjadinya penyakit demam berdarah yaitu nyamuk Aedesaigefti dan Albo Pictus. Akibat yang timbul yaitu demam tinggi, bintik merah, menggigil dan tulang terasa ngilu, buang air besar berwarna hitam dan keras. Trombosit turun, sakit mata, tengkuk sakit, terjadinya pembesaran hati, tekanan darah menurun, mengalami pendarahan, kulit terasa dingin dan lembab, menyebabkan keluhan pegal, anareksia, lemah, mual, muntah, nyeri perut, diare dan sebagainya.

Cara mengatasi DBD yaitu melakukan pencegahan, memberantas nyamuk, pemanfaatan tanaman, menghindari gigitan nyamuk, kenakan pakaian yang tertutup, gunakan cairan krim menaburkan bubuk abate, pemeliharaan ikan, pengasapan.

B. Saran-Saran

1. ­Seharusnya masyarakat yang tinggal di tempat yang kurang bersih, membasmi nyamuk Aedesaigefti dan Albo Pictus.

2. Seharusnya masyarakat melakukan 3M minimal dua minggu sekali, agar jentik-jentik nyamuk Aedesaigefti dan Albo Pictus

3. Seharusnya pemerintah memperhatikan masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh

DAFTAR PUSTAKA

1997, Harian Jawa tahun 1993

www.infopenyakit.com 2008 19/03/2009

Tidak ada komentar: